Momok Siklus Pelana Kuda

Seminggu yang lalu tepatnya tanggal 10 Mei 2019, Kakak Fathan harus opname di RS karena terserang DB (demam berdarah).
Awalnya kami sebagai orangtua tidak cermat mengenali gejala DB.

Hari ke-1 suhu tubuh Kak Fathan meningkat ketika malam hari yaitu demam sampai 40,9 derajat, saking panasnya hingga dia mengigau dan menggigil. Meskipun dibantu komprespun tidak mempan, demam tak juga turun.

Hari ke-2 masih sama demam tinggi sekitar 41 derajat disertai badannya yang mulai lemas dan tidak nafsu makan. Ya Allah mulai panik..tak menunggu lama langsung kami bawa ke UGD. Hasilnya diberi obat minum dan diminta menunggu sampai 3 hari jika demam belum turun harus tes lab untuk cek darah.

Hari ke-3 tiba-tiba demam turun 38 derajat. Kamipun senang, dan dia bisa sekolah meskipun terlihat masih lemas dan susah makan.

Hari ke-4 suhu tubuh 37 derajat. Amanlah makin lega, dia sudah sembuh.

Hari ke-5 tiba-tiba demam lagi, kami cek termometer menunjukkan 39 derajat, suhu tubuh mulai naik lagi. Ah masih positif thinking dengan minum paracetamol.

Hari ke-6 Demam makin tinggi, bibir merah dan gusi berdarah. Langsung kami larikan Kak Fathan ke UGD, dan cek darah hasilnya trombosit terjun bebas (positif DB). Akhirnya harus opname selama 3 hari di RS.

Gejala awal DB memang sering tidak disadari seperti demam biasa pada umumnya.
Kami terkecoh dengan siklus "PELANA KUDA" demam yang naik turun, bahkan ketika demam turun adalah fase kritis dimana kondisi yang bahaya apabila tidak ditangani dengan tepat.

DB tidak ada obatnya, hanya kami berupaya untuk menaikkan trombosit kak Fathan. Yaitu dengan cara minum jus jambu, susu murni, sari kurma dan air putih yang banyak. Alhamdulillah trombositnya berangsur naik. Kak Fathan sembuh dari DB, dan kini dia bisa makan lahap lagi.


Siklus demam berdarah itu kan dikenal dengan pelana kuda. Jadi ada fase (demam) turun sebentar, lalu bisa balik lagi. Itu justru fase yang harus diwaspadai,"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Terkecoh Siklus Pelana Kuda pada Demam Berdarah", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/01/29/130000023/jangan.terkecoh.siklus.pelana.kuda.pada.demam.berdarah.
Penulis : Dian Maharani
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus. Penanganan: Selama demam, perbanyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Bila demam tak kunjung reda selama 2-3 hari, jangan tunda untuk segera menemui dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Fase Kritis: Hari 3-5 Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi. Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun. Padahal, saat penderita sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit, tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis. Bila ditangani dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24 sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, atau hiperglikemia. Penanganan: Penanganan medis sudah harus didapatkan oleh penderita yang telah memasuki fase ini. Keterlambatan dalam penanganan bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderita. Fase penyembuhan: Hari 6-7 Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah pada kulit. Penanganan: Pemeriksaan masih diperlukan untuk melihat perkembangan penyembuhan. Walau DBD bisa menimbulkan komplikasi, dengan mendapatkan perawatan yang tepat, DBD bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala sisa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus. Penanganan: Selama demam, perbanyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Bila demam tak kunjung reda selama 2-3 hari, jangan tunda untuk segera menemui dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Fase Kritis: Hari 3-5 Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi. Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun. Padahal, saat penderita sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit, tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis. Bila ditangani dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24 sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, atau hiperglikemia. Penanganan: Penanganan medis sudah harus didapatkan oleh penderita yang telah memasuki fase ini. Keterlambatan dalam penanganan bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderita. Fase penyembuhan: Hari 6-7 Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah pada kulit. Penanganan: Pemeriksaan masih diperlukan untuk melihat perkembangan penyembuhan. Walau DBD bisa menimbulkan komplikasi, dengan mendapatkan perawatan yang tepat, DBD bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala sisa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus. Penanganan: Selama demam, perbanyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Bila demam tak kunjung reda selama 2-3 hari, jangan tunda untuk segera menemui dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Fase Kritis: Hari 3-5 Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi. Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun. Padahal, saat penderita sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit, tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis. Bila ditangani dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24 sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, atau hiperglikemia. Penanganan: Penanganan medis sudah harus didapatkan oleh penderita yang telah memasuki fase ini. Keterlambatan dalam penanganan bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderita. Fase penyembuhan: Hari 6-7 Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah pada kulit. Penanganan: Pemeriksaan masih diperlukan untuk melihat perkembangan penyembuhan. Walau DBD bisa menimbulkan komplikasi, dengan mendapatkan perawatan yang tepat, DBD bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala sisa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta
Mengenal 3 fase DBD yang juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda” bisa menjadi langkah awal dalam penyembuhan DBD. Istilah Siklus Pelana Kuda sendiri dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal grafik naik-turun panas yang dialami oleh penderita DBD. Fase Demam: Hari 1-3 Gejala awal DBD bisa dimulai dengan demam tinggi antara 39-41 derajat celsius. Demam bisa berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya tidak dapat direda dengan obat penurun panas biasa. Walau demam bisa menjadi gejala untuk banyak penyakit, bila demam tinggi tak kunjung turun dalam waktu 2-3 hari dan disertai dengan satu atau beberapa gejala lain seperti lemas, sakit kepala, sakit di daerah bola mata, nyeri sendi dan otot, bahkan pendarahan ringan seperti pendarahan pada gusi, ataupun hilangnya nafsu makan yang disertai dengan mual muntah, sebaiknya kondisi tersebut mendapat perhatian khusus. Penanganan: Selama demam, perbanyak minum air untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi. Bila demam tak kunjung reda selama 2-3 hari, jangan tunda untuk segera menemui dokter agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Fase Kritis: Hari 3-5 Fase ini ditandai dengan demam yang mereda. Banyak penderita yang salah kaprah dengan suhu tubuh yang kembali normal atau bahkan di bawah normal, mengaitkannya dengan kesembuhan. Padahal, penderita sedang memasuki masa di mana risiko tertinggi dari DBD dapat terjadi. Saat penderita memasuki fase ini, pembuluh darah mengalami pelebaran dengan efek munculnya ruam atau bintik merah pada kulit, itulah yang sebenarnya menyebabkan suhu tubuh menurun. Padahal, saat penderita sudah memperlihatkan tanda ruam atau bintik merah pada kulit, tandanya penderita sedang berada dalam masa kritis. Bila ditangani dengan cepat dan tepat, fase Kritis bisa berlangsung tidak lebih dari 24 sampai 48 jam. Sebagian besar komplikasi yang timbul selama fase ialah perdarahan dan kelainan metabolik misalnya, hipokalsemia, hipoglikemia, atau hiperglikemia. Penanganan: Penanganan medis sudah harus didapatkan oleh penderita yang telah memasuki fase ini. Keterlambatan dalam penanganan bisa menyebabkan kematian mendadak pada penderita. Fase penyembuhan: Hari 6-7 Berakhirnya Fase Kritis ditandai dengan suhu tubuh yang kembali naik. Dalam fase ini, denyut nadi menguat, pendarahan berhenti, dan terjadinya perbaikan fungsi tubuh lainnya. Beberapa penderita mengaku nafsu makan mereka mulai kembali, berkurangnya bintik atau ruam merah pada kulit. Penanganan: Pemeriksaan masih diperlukan untuk melihat perkembangan penyembuhan. Walau DBD bisa menimbulkan komplikasi, dengan mendapatkan perawatan yang tepat, DBD bisa sembuh tanpa meninggalkan gejala sisa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Siklus Pelana Kuda pada Penderita DBD", https://lifestyle.kompas.com/read/2016/02/05/150700023/Kenali.Siklus.Pelana.Kuda.pada.Penderita.DBD.
Penulis : Ayunda Pininta

Comments

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Setetes asi yang sangat berharga

Strawberry hidroponik

Operasi Sinusitis