Setetes asi yang sangat berharga

Menjadi pejuang asi sungguh tidaklah mudah..

Tekadku berawal sejak anak keduaku lahir ke dunia ini,
Qodarullah, tiga hari setelah lahir putri mungilku divonis dokter harus operasi..begitu bayiku masuk NICU dan terisolasi, saat itu aku tidak bisa lagi menyusuinya secara langsung. Dokter memintaku untuk pumping asi demi kebutuhan anakku selama di NICU. Dokter bilang untuk pemulihan pasca operasi sangat dibutuhkan asi ibunya, karena asi mampu memberikan kekebalan dan kandungan nutrisinya tidak dapat digantikan dengan susu formula. Mendengar itu ada sedikit tekanan di dada ini, bahwa aku harus bisa menghasilkan asi banyak demi bayiku. Kucoba pumping, terus menerus kucoba..aku yakin pasti bisa, karena terbukti aku bisa meng-ASI-hi mas Fathan hingga 4 tahun lamanya. Dan ternyata dugaanku salah, mungkin karena kondisi psikis ku yang lagi drop karena bayiku harus operasi sehingga asi ku yang keluar sangat sedikit tidak sampai 20 ml tiap kali pumping..Ya Allah..
Kata dokter bisa juga karena aku baru melahirkan 3 hari dan kurang disedot bayi sehingga keluarnya sedikit. Beliau tidak hentinya menyemangatiku, ibu pasti bisa demi anak ibu (sambil menunjuk bayiku yang berada di NICU dengan beberapa selang menempel di tangan, kaki dan mulutnya). Batinku, bayiku didalam ruangan itu sedang berjuang untukku, kenapa aku tidak mampu berjuang untuknya? langsung saja ku jawab baik Bu Dok saya pulang kerumah pumping asi, tunggu saya kembali dengan membawa banyak asi. Spontan malaikat berwujud dokter itu tersenyum ke arahku, namanya Dr. Fatimah.
Sampai dirumah aku berusaha keras pumping, mencoba me-rilex-kan pikiran meskipun berat. karena ibu yang rilex dapat menghasilkan asi yang banyak. Kukosongkan pikiranku terhadap apapun, hanya ada bayiku yang terekam di otakku. Alhamdullah tetes demi tetes asi yang keluar mencapai 50 ml, sungguh ini tidak lepas dari pertolongan Allah.
Kubawa asiku dengan hati gembira, langsung kuberikan kepada Dr. Fatimah, kukatakan terimakasih Bu dok atas suntikan semangatnya, karena setetes asi ini sangat berharga untuk bayiku. Tidak akan pernah kulupakan kebaikan beliau sampai kapanpun pasti ku ingat.
Badai pasti berlalu, kini bayiku sudah berusia 3 bulan sehat dan kuat. Bunda bangga nak bisa menyusuimu hingga saat ini. Dan aku berharap mampu melanjutkan hingga 2 tahun, bunda ingin memberikan yang terbaik buat Rania. Karena nanti saat dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, mulutku akan terkunci dan anggota tubuhku yang akan berbicara. Biarlah ia menjadi saksi aku bisa membesarkanmu dengan rahmat dan rezekiNya.
Semangat untuk ibu-ibu yang menyusui diluar sana, ada pahala yang sedang menanti dibalik lelahnya kita. Berdoa agar lewat ASI ini, tercipta generasi yang sholih sholihah, yang mampu menyelamatkan ayah bundanya dari api neraka. Amiin.❤️

Comments

Popular posts from this blog

Strawberry hidroponik

Operasi Sinusitis