Bahagia itu ketika anak bebas GTM

-

Beberapa minggu lalu rasanya sedih banget karena tiba-tiba Rania GTM (Gerakan Tutup Mulut) tiap makan. Ternyata begini rasanya kalau anak ga mau makan, karena dulu mas Fathan dari awal MPASI lahap makannya. Beda dengan adik Rania, pasca operasi tetiba GTM yang membuatku heran padahal sebelum operasi dia makan lumayan lahap. Kata dokter mungkin dia trauma dengan sendok saat minum obat, sehingga GTM. Setelah operasi memang Rania diharuskan minum obat yang banyak macamnya, dari puyer sampe sirup semua rasanya pahit. Aku saja kalau lihat obatnya uda langsung mual sendiri hehe..Dan obat itu harus dihabiskan tiap hari diminum, iya kali karena trauma dicekokin obat pahit pakai sendok jadinya makananpun yang aku suapin dia kira obat.. mau ngga mau aku harus mencari cara agar Rania mau makan lagi, harussss..karena kalau dibiarkan GTM berlarut tanpa asupan makanan berat badannya akan turun dan resiko terkena ADB (Anemia Defisiensi Besi) yaitu anemia yang disebabkan karena kurangnya zat besi pada bayi seusianya.
Oke segala macam tips kucoba,
Pertama, coba bikin bubur sum-sum Madura. Kuberi sedikit gula, rasanya kan agak manis siapa tau Rania mau makan. Ternyata hasilnya zonk, buburnya disembur-sembur alamak..
Kedua, bubur milna mix pisang + asi. Hasilnyapun zonk, hehe apa yang kusuapin di “lepeh” begitu saja..
Ketiga, bubur menu 4* nasi+wortel+ikan kayak biasanya tapi bawang merah dan bawang putihnya kutumis dulu pakai mentega, biar gurih maksudku. Eh dimakan Cuma 2 sendok aja lalu bibirnya dikunci rapet. Ampyuunnn..
Keempat, kucoba beli buah naga yang merah manisss mungkin dia bosan pisang..dengan maksud variasi buah yg berbeda biar dia suka, eh buah naganya malah dijulurin aja pake lidah dan cemong merah semua tuh wajah kayak pake lipstick belepotan. Hhhh...

Kelima, jurus jitu nyuapin Rania makan sambil digendong muter-muter depan rumah, kebetulan rumahku depan SD jadi rame anak kecil. Pikirku Rania bosan suasana rumah, kuajaklah dia keluar rumah. Eh, sudah capek menggendong si Ranianya malah geleng-geleng ngga mau makan..
Bundanya sudah kehabisan akal, akhirnya cuma bisa pasrah... yang penting ngga pernah putus asa buat  nyuapin si adik Rania..
Namanya juga orangtua yang pengen anaknya makan kembali lahap, tetep aja penasaran cari info sana sini..dari grup momsharing sampe curhat ke teman..Akhirnya nemu ide dari temanku dia bilang kalau anaknya suka makan buburnya pakai kuah. Kalo Cuma bubur aja keringan gitu kurang seger bikin anak mudah bosen.
Dan..kutirulah nyuapin Rania bubur pakai kuah, dari pagi utek-utek dapur bikin sop kaldu ayam.

Bubur + Kuah Sop Ayam
Taraaaaa… Berhasil Rania mau makan lahap lagi dong.. Alhamdulillah ternyata se-simple itu

 

Comments

  1. cherryblossomJanuary 22, 2020 at 11:21 AM

    Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Operasi Sinusitis

-
Image
Operasinya tidak sakit, tapi menyiksa.. Aku mau berbagi tentang pengalamanku operasi sinusitis, yaitu tanggal 02 Mei 2017. Semoga tidak ada orang yang mengalami hal yang sama denganku "mempunyai penyakit sinusitis", karena sangat menyiksa. Awalnya aku tidak tau apa itu sinusitis, gejalanya sama seperti pilek biasa. Hampir setiap pagi dan malam hidungku buntu tersumbat, aku biarkan saja toh tidak mengganggu. Pilekku disertai batuk yang tidak berhenti, sudah hampir 3 bulan aku batuk tidak sembuh-sembuh. Batuknya tidak sakit tapi sangat mengganggu dan capek rasanya hehe. malu dikantor batuk terus. Tanda sinusitis sudah parah adalah disertai panas yang tinggi. Tiap malam aku panas tinggi..dan aku tidak kuat.. makin parah ketika aku berada pada udara dingin, secara kan ruangan dikantor AC nya sangat dingin. Kuperiksakan ke dokter kenapa gejala ini makin parah. Dokter menyarankan untuk foto CT scan hidung ke laboratorium. karena saking sudah tidak kuat, aku pergi ke ...
Read more

Moment pindah kantor

-
Image
Pindahan ini cukup menyita tenaga.. Lemes.. Boyokan.. Kesemutan.. Pegel-pegel.. Dan gejala lainnya yang berhubungan dengan badan remek hehe..🤪 Aku mengalami pindah kantor sudah 2x dan tidak mau lagi yang ketiga kalinya, kapok dan sangat capek.. Pindahan kantor yang pertama dari T1 ke T2 Bandara Juanda.  Sedikit kuceritakan pindahan pertama ini agak sulit menurutku, karena kita harus pindah dari Terminal 1 ke Terminal 2 dimana ijin pindahan untuk memasukkan barang-barang dari Bandara 1 ke Bandara 2 tidaklah mudah. Prosesnya cukup rumit, administrasi harus jelas dan timing harus tepat, namun kami menikmati prosesnya kala itu. Dengan kondisi perkantoran Terminal 2 yang masih 75% kami dipaksa untuk pindah dan menempatinya. Debu masih bertebaran dimana-mana, bau cat masih menyengat sekali. Sampai kita masuk ke ruangan kerja harus menggunakan masker demi kesehatan. Baiklah kami melewati hari demi hari, minggu demi minggu bekerja dengan penuh ketidaknyamanan. Alhasil ...
Read more

Setetes asi yang sangat berharga

-
Image
Menjadi pejuang asi sungguh tidaklah mudah.. Tekadku berawal sejak anak keduaku lahir ke dunia ini, Qodarullah, tiga hari setelah lahir putri mungilku divonis dokter harus operasi..begitu bayiku masuk NICU dan terisolasi, saat itu aku tidak bisa lagi menyusuinya secara langsung. Dokter memintaku untuk pumping asi demi kebutuhan anakku selama di NICU. Dokter bilang untuk pemulihan pasca operasi sangat dibutuhkan asi ibunya, karena asi mampu memberikan kekebalan dan kandungan nutrisinya tidak dapat digantikan dengan susu formula. Mendengar itu ada sedikit tekanan di dada ini, bahwa aku harus bisa menghasilkan asi banyak demi bayiku. Kucoba pumping , terus menerus kucoba..aku yakin pasti bisa, karena terbukti aku bisa meng-ASI-hi mas Fathan hingga 4 tahun lamanya. Dan ternyata dugaanku salah, mungkin karena kondisi psikis ku yang lagi drop karena bayiku harus operasi sehingga asi ku yang keluar sangat sedikit tidak sampai 20 ml tiap kali pumping ..Ya Allah.. Kata dokter bisa juga kar...
Read more