Drama Sang Kakak


Dalam dunia ibu muda,
biasanya yang sering dijumpai adalah balada emak-emak yang anaknya rewel, anaknya nangis, dan anaknya sakit..Namun yang kualami pada kehamilan 39 week ini berbeda, yaitu balada Mas Fathan, mungkin ini yang namanya ujian sebelum melahirkan, drama si Kakak yang mau berjumpa dengan adik bayinya.. sebagai seorang ibu aku sangat paham betul perasaan Fathan, pasti terbersit dibenaknya ada rasa iri/cemburu dengan kehadiran adiknya nanti.. sehingga di masa-masa penantian melahirkan ini si Kakak sudah galau ngga mau terbagi kasihsayang ortunya oleh adiknya. Batinnya waspada nih, adik mau lahir!

Mungkin ibu yang lain ada yang mengalami hal sama denganku,

Inilah drama mas Fathan yang cukup membuat bundanya pusing bin puyeng hiks..

^Perlak
Tau perut bundanya makin besar dan sudah ngos-ngosan mungkin dia berpikir adik akan segera lahir, mas Fathan tiba-tiba mengambil perlak adiknya yang kutaruh didalam lemari. Dia pakai perlak itu untuk alas tidur dikasur setiap malam hari. Ketika aku tanya "buat apa mas tidur pakai perlak? Itu kan punya adik". Lalu dengan santainya dia menjawab “Fathan mau jadi adik bayi bunda, kayak adik.” Bundanya lalu melongo..ohh..

^Bak Mandi Bayi
Yang ini juga diluar dugaan, pagi itu aku berbelanja bak bayi untuk si adek. Aku taruh di sebelah kamar mandi. Sore harinya tiba-tiba bak tersebut diambil Fathan dan diisi air. Ketika aku tanya, "buat apa nak mandi pakai bak nya adik? Mas Fathan kan sudah besar badannya gendut tidak muat baknya" Fathan pun merengek tetap mau mandi pakai bak lagi-lagi dia pengen jadi bayi..Ya Allah kenapa ini anak batinku..

^Sekolah
Kalau case yang ini cukup menyita waktu dan tenaga.
Ketika aku kerja, biasanya mas Fathan diantar sekolah oleh Uti nya, lalu pulangnya dijemput Uti lagi.
Sejak aku cuti gravida maka tugas itu aku yang melakukan, iya antar jemput Fathan sekolah. Tapi berbeda dengan ketika bersama utinya. Mas Fathan minta diantar sekolah dan ditunggui sampai pulang, kalau tidak dituruti dia nangis tidak mau sekolah. Sedihnya akhirnya kuturuti menungguinyadia sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 10 siang. Awalnya aku sangat menikmati, tapi lama-lama capek juga dan bosen setiap hari senin-sabtu harus menunggu disekolah Fathan tanpa melakukan apapun hanya duduk sangat jenuh sekali. Kalau hanya diantar mungkin enak ya karena bisa pulang dulu masak, bersih-bersih rumah, bersantai atau tidur kan lumayan hehe pikirku. Tapi tidak bisa selama cuti 1,5 bulan aku harus menunggui mas Fathan sekolah. Dia berubah menjadi ngalem dan manja, Ya Allah apalagi ini drama nya mas Fathan.

^Ngaji
Sama seperti pada saat sekolah, jam 3 sore sampai jam 5 sore aku menungguinya mengaji di Masjid, waktu 2 jam itu sangat lama dan berlangsung setiap hari senin-jumat. Tidak ada me time sedikitpun buat bundanya. Kadang aku berpikir apakah ini aji mumpung buat Fathan, karena biasanya ditinggal bundanya kerja jadi sekarang semacam balas dendam memberdayakan bundanya, begitukah? kasihan sekali mas.

^Makan dan minum
Sebelumnya mas Fathan ini termasuk anak yang mandiri, makan lahap dan minum sendiri tidak pernah disuapin. Tapi semenjak bundanya cuti gravida setiap hari makan pagi siang dan malam selalu minta suapin, bahkan minum saja minta diambilkan bundanya. Ya Allah cuma bisa ngelus dada, yauda anggap aja ini quality time sama si Kakak karena kalau adik sudah lahir bundanya pasti fokus ke adiknya.

^Dot
Mas Fathan biasa minum susu 5-7 gelas sehari..dan kali ini tiba-tiba dia mengambil dotnya yang waktu masih umur 2 tahun di rak lemari..susu yang sudah disiapkan di gelas dituangkan di dot lalu diminum, aku seketika langsung kaget.. “mas Fathan tidak boleh nge-dot lagi sudah besar kelas TK B, takutnya nanti keterusan nge-dot kan tidak bagus untuk pertumbuhan giginya sudah bukan saatnya nge-dot lagi nak”. Tapi dia tetap bersikeras maunya nge-dot, akhirnya bundanya pasrah..

^Menemani Bunda saat melahirkan
Rencananya, saat melahirkan nanti Fathan kutitipkan pada uti. Aku dan suami saja yang pergi ke RS. Tapi sepertinya rencana itu buyar semua, karena mas Fathan maunya ikut bunda menemani melahirkan di RS. Ketika kutanya, " Fathan kenapa mau ikut bunda melahirkan? dirumah saja sama uti, dia langsung marah "Nggak mau, aku mau ikut bunda kepingin lihat adik!" Ya Allah Fathan ini kenapa kok jadi begini mau punya adik. Padahal anak kecil kan tidak boleh masuk ruang bersalin karena dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan pasien yang melahirkan, tidak tahu nanti bagaimana apakah bisa nego dengan petugas agar diperbolehkan masuk. Sebenarnya kalau bagiku tidak masalah justru dengan kehadiran mas Fathan memberikan tambahan semangatku untuk kuat melahirkan.

Itulah drama demi drama mas Fathan yang harus kulalui setiap hari, ada sumpeknya tapi juga bahagia bisa full time bersama si Kakak. hehe..
Apapun dan bagaimanapun tingkah si Kakak, aku berusaha untuk tetap enjoy menikmati prosesnya..dan melaluinya dengan happy..stay happy, agar bisa melahirkan dengan nyaman dan tenang.. harus bersyukur karena dilain pihak pak suami memberikan support penuh..sungguh harus dibanyakin bersyukurnya yaa bu ibu.


Comments

Popular posts from this blog

Setetes asi yang sangat berharga

Strawberry hidroponik

Operasi Sinusitis