Persiapan Gravida

Gravida makin dekat..
Senang, karena bisa jadi full time mommy selama 3 bulan bersama anak. Akhirnya bisa menemani mas Fathan sekolah dan ngaji, bisa memantau langsung pendidikan anak dan kegiatan sehari-harinya. Daan..bisa masak tiap hari buat suami.
Sejenak bisa bebas debu dan asap kendaraan bermotor tanpa bermacet ria tiap pulang kerja selama 3 bulan.. belum lagi ketambahan tiap sore boyok’an (pinggul sakit) karena motoran tiap hari, dimana jarak rumah dan kantor yang lumayan jauh 16 km.

Sedih, karena harus ninggalin kantor dan teman-teman kerja selama 3 bulan (lamanyaa..). Bakalan kangen sama teman-teman dan pekerjaan kantor. Kesibukannya akan beralih dari pekerjaan administrasi menjadi pekerjaan rumah tangga hehe..

Kebetulan peraturan cuti gravida diperusahaan ku agak berat, pasalnya cuti dimulai 1,5 bulan sebelum kelahiran dan sampai 1,5 bulan setelah kelahiran. Tidak seperti dulu bisa bebas mengambil cuti gravida 3 bulan kebelakang setelah melahirkan, sehingga waktu bersama ibu dengan bayi lumayan bisa 3 bulan penuh. Rasanya sangat sedih ketika anak masih umur 1,5 bulan (masih merah/kecil banget) sudah ditinggal ibunya bekerja, ngga tega Ya Allah..
Tapi mau gimana lagi, namanya peraturan ya harus ditaati. Mungkin maksudnya perusahaan menerapkan aturan itu (1,5 bln sebelum & 1,5 bln sesudah lahiran) agar tidak beresiko untuk bumil, dimana ibu hamil bisa beristirahat agak lama dirumah mempersiapkan mental dan fisik untuk melahirkan. Gapapalah positif thinking saja..

Persiapanku sebelum cuti gravida :

1. Menyelesaikan pekerjaan kantor.. agar tidak banyak pendingan, meskipun nantinya akan diselesaikan oleh penggantiku.
Berat ini, karena harus mengajari penggantiku tentang aktivitas kerjaanku.. (dengan beban kerjaku yang banyak ini). Sabar ya untuk penggantiku hehe..
Membuat to do list pekerjaan yang harus diserahterimakan kepada penggantiku, karena dikasi waktu hanya seminggu sebelum mulai cuti gravida.

2. Menyerahkan surat keterangan Hari Perkiraan Lahir (HPL) dari dokter kepada bagian HRD.

3. Membereskan barang-barang di meja kantor, berkas dokumen dan buku-buku penting untuk di file dengan rapi. Agar penggantiku tidak kesulitan mencarinya ketika sudah kutinggal cuti.

4. Menyiapkan nomor telp dan alamat penting di meja kerja untuk komunikasi yang menunjang pekerjaan. Maklum kerjaanku ya disekitaran dokumen administrasi dan telp menelepon..
Mungkin aku juga akan share kontak penggantiku kepada rekan-rekan mitra kerja, dan broadcast bahwa selama 3 bulan aku sedang cuti gravida.

5. Menyiapkan keperluan Bapak Atasan (Bapak Bos) sebelum ditinggal cuti gravida, agar beliau tidak kebinggungan saat berkoordinasi dengan orang pengganti.

Setelah transfer ilmu kepada penggantiku selesai, legaaa..jadinya bisa tenang dirumah saat cuti gravida. Tapi tetap saja handphone harus ON terus jaga-jaga kalau ada telp penting tentang pekerjaan.

Mungkin ini bisa menjadi tips untuk teman-teman yang akan cuti gravida juga seperti aku..

Jangan lupa semangat dan selalu berpositif thinking agar ibu dan bayi sehat melahirkan dengan lancar selamat.. mempersiapkan jiwa yang kuat dan fisik yang sehat untuk menyongsong moment indah melahirkan.. perbanyak berdoa agar selalu diberikan kemudahan dan pertolongan oleh Allah SWT. Amin..



With smile😊,
Suciani


Comments

Popular posts from this blog

Setetes asi yang sangat berharga

Strawberry hidroponik

Operasi Sinusitis